Dalam bahasa Arab secara harfiyah ada beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut nama gaharu, diantaranya adalah Al-‘uud (العود), Al-Uluwwah (الالوة) , Al-Qusth(القسط ), Yalanjuj (يلنجوج), Alanjuj (النجوج) dan Al-Kust ( الكست). Gaharu adalah sejenis kayu aromatic memiliki wangi yang khas sebagai wangi teraphy dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan wewangian. Dalam Qamus Lisana al-‘Arob disebutkan :
والأَلُوَّة والأُلُوَّة، بفتح الهمزة وضمها والتشديد، لغتان: العُودُ الذي يُتَبَخَّر به، فارسي
معرَّبٌ، والجمع أَلاوِيَة، قال الأَصمعي: هو العُود الذي يُتَبَخَّر به، قال أَبومنصور: الأَلُوَّة العود.
“Al-Aluwwah dan Al-Uluwwah,
dengan memfatahkan hamzah dan mendlommahkannya serta mentasydid waunya,
memiliki dua lugot, yaitu lugot persi yang dijadikan ‘arab ialah kayu
gaharu. Bentuk pluralnya adalah Alaawiyah. Imam Al-Ashmu’i berkata, “Al-Uluwwah
adalah kayu gaharu”, Abu Manshur berkata, “Al-Uluwwah adalah kayu gaharu”.
(Kitab digital Marji’ al-Akbar)
(Kitab digital Marji’ al-Akbar)
Berbicara
tentang sejarah kayu gaharu, kayu ini sudah dikenal pada zaman Nabi Sulaiman
as. Dimana Kayu surga ini sudah biasa digunakan sebagai bingkisan kerajaan, karena
dianggap sebagai barang berharga dan istimewa, kayu ini pernah dijadikan
bingkisan kerajaan oleh Ratu Bilqis untuk Nabi Sulaiman as. Sebagaimana
disebutkan dalam Tafsir Al-Alusi:
وقال وهب. وغيره: عمدت بلقيس إلى خمسمائة غلام وخمسمائة جارية فألبست الجواري لبس الغلمان الأقبية والمناطق وألبست الغلمانلباس الجواري وجعلت في أيديهم أساور الذهب وفي أعناقهم أطواق الذهب وفي آذانهم أقرطة وشنوفاً مرصعة بأنواع الجواهر وحملت الجواري على خمسمائة رمكة والغلمان على خمسمائة برذون على كل فرس سرج من الذهب مرصع بالجوهر وعليه أغشية الديباج وبعثت إليه لبنات من ذهب ولبنات من فضة وتاجاً مكللاً بالدر والياقوت وأرسلت بالمسك والعنبر والعود.
“Wahb dan yang lainnya berkata,
Bilqis pergi menuju 500 pelayan laki-laki dan 500 pelayan wanita, lalu ia
memakaikan pakaian luar untuk pelayan laki-laki serta ikat pinggang kepada
pelayan wanita dan memakaikan pakaian pelayan wanita kepada pelayan laki-laki,
selain itu ia juga memasangkan gelang emas pada tangan mereka, kalung emas pada
leher-leher mereka, anting-anting yang bertahtakan mutiara pada telinga
mereka. Kemudian para pelayan wanita itu dibawa di atas 500 kuda sedangkan para
pelayan laki-laki dibawa diatas kuda tarik. Pada setiap kudanya terdapat lampu
emas yang bertahtakan mutiara dan beralaskan sutera. Ia juga mengirimkan kepada
Sulaiman batu-bata dari emas dan perak, mahkota yang bertahtakan mutiara dan
yaqut, serta ia juga mengirimkan misik, anbar dan gaharu.”
Imam Ibnu Al-Qayim Al-Jauzi dalam kitabnya
Al-Thib Al-Nabawi menjelaskan tentang macam dan fungsi kayu Gaharu, beliau
mengatakan :
عُودٌ: العود الهندى نوعان؛
أحدهما: يُستعمل فى الأدوية وهو الكُسْت، ويقال له: القُسْط، وسيأتى فى حرف
القاف. الثانى: يُستعمل فى الطِّيب، ويقال له: الأَلُوَّة
“kayu gaharu india
itu ada dua macam. Pertama adalah kayu gaharu yang di gunakan untuk pengobatan,
yang dinamakan kayu kusth. Ada yang menyebutnya dengan Qusth. Dan yang kedua
adalah yang di gunakan sebagai pengharum. Kayu ini disebut Uluwwah.
(At-Thib
An-Nabawiy,halaman 265)
Kayu
gaharu juga digunakan dan di anjurkan oleh Rasulullah SAW baik untuk pengobatan
(Teraphy) ataupun untuk wewangian (mengasapi mayat supaya harum), banyak sekali
Hadist yang menjelaskan tentang tatacara Rasul mengukup/mengasapi jenazah :
عن نافع. قال: كان ابن عمر
إذا استجمر بالألوة، غير مطراة. وبكافور يطرحه مع الألوة. ثم قال: هكذا كان يستجمر
رسول صلى الله عليه وسلم.
“Dari Nafi’
beliau berkata, “ Apabila Ibnu Umar mengukup mayat, maka beliau mengukupnya
denga kayu gaharu yang tidak dihaluskan dan dengan kapur barus yang dicampurkan
dengan kayu gaharu. Kemudian beliau berkata, “Beginilah cara Rosul ketika
mengukup jenazah”.
(HR. Muslim No 2254)
(HR. Muslim No 2254)
Hadist Rasulullah SAW yang menjelaskan berobat dengan menggunakan
gaharu :
حدّثنا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّمِيميُّ وَ أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَ عَمْرٌو النَّاقِدُ وَ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَ ابْنُ أَبِي عُمَرَ ـ وَاللَّفْظُ لِزُهَيْرٍ ـ (قَالَ يَحْيَى : أَخْبَرَنَا. وَقَالَ الآخَرُونَ : حَدَّثَنَا) سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللّهِ بْنِ عَبْدِ اللّهِ عَنْ أُمِّ قَيْسٍ بِنْتِ مِحْصَنٍ أُخْتِ عُكَاشَةَ بْنِ مِحْصَنٍ ، . قَالَتْ: دَخَلْتُ بِابْنٍ لِي عَلَى رَسُولِ اللّهِ . لَمْ يَأْكُلِ الطَّعَامَ. فَبَالَ عَلَيْهِ. فَدَعَا بِمَاءٍ فَرَشَّهُ. قالت: ودخلتُ عليه بابن لي. قد أعلقتُ عليه من العُذرة. فقال«عَلامَهْ تَذْغَرْنَ أولادكن بهذا العِلاق؟ عليكن بهذا العود الهندي. فإن فيه سبعة أشفية. منها ذات الجنب. يُسْعَط من العذرة، ويُلَدُّ من ذات الجنب
“Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya Attamimiy dan Abu Bakar
bin Abi Syaibah dan ‘Amru Annaqid dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Abi Umar, dan
lafadz ini miliknya Zuhair, Yahya berkata: telah mengabarkan kepada kami,
sedangkan yang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
Uyainah dari Azzuhriy dari Ubaidillah bin Abdillah dari Ummi Qais binti
Mihshan, saudari Ukkasyah bin Mihshan, Ummu qais berkata, aku bersama anakku
menemui Rosulullah saw, pada waktu itu anakku belum bisa memakan makanan,
tiba-tiba anakku kencing dipangkuan Rosulullah, lalu beliau menyuruh mengambil
air dan memercikannya, Ummu Qais berkata, dan aku juga pernah menemui beliau
bersama anakku yang aku tekan tenggorokannya untuk menghilangkan sakit
amandelnya, lalu beliau bersabda, mengapa kamu tekan kerongkongan anakmu
seperti itu?
gunakanlah kayu gaharu India, karena padanya
terdapat tujuh macam obat, diantaranya adalah obat sakit
lambung, su’ut (mengobati lewat hidung) adalah dipergunakan untuk penyakit
amandel, dan ladud (mengobati dari pinggir mulut orang yang sakit) adalah
dipergunakan untuk penyakit lambung. (HR.Muslim No 5716)
Adapun tentang keistimewaannya kayu ini merupakan kayu surga yang Allah
SWT siapkan sebagai dari keni’matan surga bagi para penghuninya.
sebagaimana yang telah disebutkan didalam sebuah Hadist :
sebagaimana yang telah disebutkan didalam sebuah Hadist :
عن أبي هريرة رضي الله عنه: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (أول زمرة تدخل الجنة على صورة القمر ليلة البدر، الى قوله وقود مجامرهم الألوة - قال أبو اليمان: يعني العود
“Dari Abi
Hurairah RA, bahwa Rosulullah SAW bersabda, “golongan penghuni sorga yang
pertama kali masuk rupa mereka laksana bulan pada malam bulan purnama, sampai
ucapan beliau, nyala perdupaan mereka adalah gaharu, Imam Abul Yaman
berkata, maksudnya adalah kayu gaharu”
(H.R Muslim)
(H.R Muslim)
Hadist : Kayu ini juga dikenal oleh berbagai aliran kepercayaan, baik
Islam, Kristen, hindu, Budha dan yang lainnya. Selain itu juga dikenal
diseluruh pelosok negeri, baik digunakan sebagai pewangi, pengobatan, bahkan
untuk ritual peribadatan mereka. Ketika kayu gaharu banyak diminati dan
dibutuhkan oleh berbagai kalangan, maka tentu banyak permintaan dari mereka
setiap saatnya. Contoh kecil Kuota permintaan China untuk gaharu dari Indonesia
mencapai 5.000 ton per tahunnya, dan 70% permintaan gaharu Dunia berasal dari
Indonesia. Karena mereka merasa bahwa produksi kayu gaharu Indonesia merupakan
kwalitas terbaik. Bila kwalitas super Rp.10 juta s/d 20 juta per kilogram.
Bahkan Bapak Drs.Yana Sumarna,M.Si (peneliti gaharu dari P2H&KA Bogor)
berani mengatakan bahwa 1 pohon gaharu dapat menghasilkan sedikitnya 10 jt s/d
20 jt per pohon.
Dengan meningkatnya demand (antusiasme) dan kebutuhan masyarakat Dunia
akan kayu Gaharu Indonesia, maka hal tersebut perlu di imbangi dengan supply
yang memadai tentang produksi gaharu itu sendiri. Sebab seperti dalam hukum
besi ekonomi, ketimpangan yang terjadi antara supply dan demand tak lebih dari
sekedar grafik ketidak stabilan pasar.
Seperti perusahaan besar, gaharu Indonesia adalah sebuah asset yang
sangat besar,sebuah Megaproyek yang terus dituntut untuk melakukan ekspansi
pasar, bukan hanya proyek bisnis semata, secara tidak langsung juga merupakan
asset yang bernilai ibadah sebagai realisasi dari menghidupkan sunah Rasul.
Tergantung kepada niat kita masing-masing saja.
Rasulullah SAW bersabda :
“Barang siapa yang menghidupkan Sunnah ku,maka pada hari kiamat ia akan bersamaku di surga”.
(Tafsir Tanwir al-Adzhan, kitab digital marji’ al-Akbar)
“Barang siapa yang menghidupkan Sunnah ku,maka pada hari kiamat ia akan bersamaku di surga”.
(Tafsir Tanwir al-Adzhan, kitab digital marji’ al-Akbar)
Tiga Pilar Ka'bah
Ka'bah adalah salah satu bangunan tertua di Dunia yang berada di tengah-tengah Masjidil Haram. Bangunan Ka'bah mempunya tinggi sekitar 15 meter dengan panjang sisi sebelah Utara 9,92 meter, sisi sebelah barat 12,15 meter, sisi sebelah selatan 25,10 meter, dan sisi sebelah timur 11,88 meter. Pintu Ka'bah di sisi sebelah timur mempunyai tinggi sekitar 2 meter dari tanah, terbuat dari emas murni & bertuliskan ayat-ayat Al'Quran. Pada masa pemerintahan Khalid ibn 'Abd.Al Aziz pintu ka'bah dibangun dari emas. Sebelumnya yaitu semenjak kekhalifahan Sultan Sulaiman Al Qauni (959 H) intu Ka'bah hanya terbuat dari lempengan perak berlapis emas, terutama daun pintu dan gemboknya. Dinding Ka'bah sebelah bawah ditopang dengan tembok kuat yang terbuat dari batu marmer, tembok itu melingkar mengintari Ka'bah dan disebut SYADZARWAN. Tinggi Syadzarwan di bagian utara Ka'bah mencapai 50 cm dengan lebar 39 cm, dibagian barat mencapai 27 cm dengan lebar 80 cm, pada sisi bagian selatan memiliki tinggi 24 cm dengan kelebaran 87 cm, sedang di bagian utara memiliki tinggi 22 cm dengan lebar 66 cm.
Sebagaimana yang telah diperlihatkan dokumenter kerajaan Arab Saudi isi dalam Ka'bah hanya berupa ruangan kosong dengan 3 pilar yang terbuat dari kayu Gaharu terbaik. Panjang satu Pilar sekitar seperempat meter atau setengah meter berwarna campuran antara merah dan kuning. Ketiga Pilar ini berjejer lurus dari Utara ke Selatan. 3 Pilar ini dibuat pada zaman Abdullah ibn Al Zubair sekitar 3 abad yang lalu, meskipun demikian ke 3 Pilar ini masih tetap kokoh hingga saat ini. Atap dalam Ka'bah penuh dengan ukiran mengagumkan dengan diberi lampu-lampu indah yang terbuat dari emas murni dan dari perhiasan-perhiasan indah lainnya. Lantai Ka'bah di buat dari batu pualam putih dan Dinding Ka'bah bahagian dalam di balut dengan batu pualam warna-warni dan dihiasi dengan ukiran nuansa arab. Pada sisi dinding dalam ini menempel 7 papan yang bertuliskan nama-nama orang yang pernah merenovasi atau menambahkan sesuatu di dalam Ka'bah atau Masjidil Haram.
Sumber : blog info
Artikel lainya : klik disini
TERPENDAM 4000 TAHUN SILAM
Bagian dari pohon kayu hitam, yang telah terkubur selama sekitar 4.000 tahun, ditemukan pada Rabu 17 April, 2014, di Wuning, sebuah kabupaten di provinsi Jiangxi. Empat bagian ditemukan, dengan pengukuran terpanjang sekitar 10 meter. Mereka akan dipertahankan dan dipamerkan di Museum Wuning china.... Subhanallah...!!!
Sumber Berita : klik di sini